Bandara Internasional Prince Mohammad Bin Abdulaziz atau biasa dikenal sebagai Bandara Madinah (MED) adalah bandara yang terletak di Kota Madinah. Terletak di timur laut dari pusat kota, berjarak sekitar 30 menit berkendara dari Masjid Nabawi.
Bandara ini sering digunakan oleh mereka yang ingin memulai perjalanan umrohnya dengan melakukan ziarah terlebih dahulu ke makam Nabi Muhammad SAW.
Banyak teman-teman yang melakukan umroh mandiri prefer untuk landing di bandara ini karena tidak perlu melakukan perjalanan jauh dari Jeddah. Saya sendiri menjadikan bandara ini favorit kalau ke Arab Saudi, karena memang lebih suka ziarah di Madinah terlebih dahulu untuk kemudian umroh.
Pilihan Maskapai Internasional
Meskipun tidak sebanyak dan selengkap Bandara KAIA di Jeddah, maskapai yang beroperasi Bandara Madinah termasuk beragam. Kamu tetap bisa memilih untuk turun di bandara ini meskipun kamu harus transit terlebih dahulu di Jeddah.
Penerbangan langsung dari Indonesia ke Madinah di dominasi oleh penerbangan charter (sewa) yang khusus melayani travel-travel umroh.
Namun tetap ada dua maskapai yang melayani penerbangan langsung untuk umum dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK), yaitu maskapai Saudia Airlines dan Garuda Indonesia.
Selain dua maskapai itu, kamu harus transit terlebih dahulu di salah satu kota di negara asal maskapai, seperti Kuala Lumpur, Doha, Muscat, Dubai, Istanbul dan lainnya. Tergantung maskapai apa yang kamu gunakan.
Berikut ini adalah beberapa maskapai yang bisa kamu gunakan dari Indonesia (CGK) ke Bandara Madinah (MED):
- Saudia Airlines
- Garuda Indonesia
- Qatar Airways
- Oman Air
- Emirates
- Malaysia Airlines
- Turkish Airlines
- Batik Air Malaysia
- Citilink (sewa/charter)
- Lion Air (sewa/charter)
Untuk harga tiket penerbangan yang melalui Bandara Madinah ini tidak terlalu berbeda dengan jika melalui Bandara Jeddah. Namun, jika melalui MED terkadang memang sedikit lebih murah ketika digunakan sebagai multi-city dengan Bandara JED.
Baca juga: Pengalaman Umroh Mandiri Bulan Syawal dengan Saudia, Kuala Lumpur – Madinah – Jeddah.
Transportasi dari Bandara Madinah ke Masjid Nabawi
Ada beberapa pilihan transportasi setelah kalian mendarat di Bandara Prince Mohammad Bin Abdulaziz Madinah (MED). Untuk keluar dari bandara menuju pusat kota atau hotel di sekitar Masjid Nabawi kamu bisa melakukan hal berikut:
1. Mememesan Taksi Penjemputan Bandara
Jika kamu setelah landing di bandara ingin segera dijemput, maka kamu bisa memesan layanan taksi penjemputan bandara. Pesan layanan taksi penjemputan ini direkomendasikan bagi mereka yang datang Arab Saudi dengan visa umroh.
Karena berdasarkan pengalaman teman-teman yang telah umroh mandiri, jika di Bandara Madinah juga terdapat petugas nusuk yang melakukan pengecekan khususnya pemegang visa umroh.
Jika terlihat kebingungan dan tidak siap transport untuk keluar bandara (baru ingin memesan atau ingin naik transportasi umum) maka kamu bisa diarahkan petugas nusuk untuk masuk kendaraan pilihan mereka yang ujung-ujungnya kamu akan kena denda.
Baca juga: Kenapa saya dihentikan oleh petugas nusuk saat di Bandara?
Ada banyak provider taksi penjemputan ini, diantaranya adalah Haramain Transport dan Hujjaj Travel yang paling sering digunakan teman-teman umroh mandiri.
Tarif layanan taksi penjemputan dari Bandara ke hotel-hotel sekitar Masjid Nabawi tidak terlalu mahal karena lokasi keduanya yang tidak terlalu jauh, tergantung jenis kendaraan yang dipilih dan jumlah penumpang.
Contohnya, menggunakan mobil sejenis Toyota Innova atau setara harga yang ditawarkan sekitar SR 150 – 250 (Rp 650.000 – 1.000.000). Untuk tarif kendaraan lebih besar seperti Toyota HiAce sekitar SR SR 250 – 350 (Rp 1.000.000 – 1.500.000).
2. Menggunakan Madinah Bus
Madinah Bus adalah salah satu transportasi publik yang salah satu tujuannya untuk melayani transportasi peziarah. Beberapa rute yang sering digunakan peziarah adalah dari rute antara Masjid Nabawi ke Bandara, kemudian rute antara Masjid dan Stasiun Kereta Cepat Haramain.
Untuk rute dari Bandara Madinah ke Masjid, kamu bisa mengambil Bus nomor 400 – Prophet Mosque. Nomor bus bisa dilihat dalam running text di bagian depan bus. Lokasi bus stop berada dekat dengan pintu kedatangan, bus berhenti dipinggir jalan dekat dengan parkiran mobil.
Bus akan berhenti di utara Masjid Nabawi dekat dengan deretan gerai-gerai makanan dan Hotel Dar Al Hijra. Jarak ke masjid sekitar 500 m atau sekitar 10 – 15 menit jalan kaki. Untuk informasi lebih lengkap tentang nomor bus dan tujuan lain bisa dilihat di dokumen yang dikeluarkan Otoritas Pembangan Region Madinah di mda.gov.sa.
Biaya perjalanan untuk rute ini adalah SR 11.5 (Rp 50.000) untuk tiap orang. Pembayaran menggunakan kartu, bisa pakai kartu debit dari Indonesia tap to pay atau dengan PIN. Bagasi juga bisa dibawa meskipun tempatnya cukup terbatas.
3. Memesan Taksi Konvensional atau Online
Kamu juga bisa menggunakan taksi konvensional dengan menawar langsung ke sopir. Sebelum menawar pastikan kamu sudah tahu harga standar untuk ke tujuan untuk menghindari getok harga.
Untuk mendapatkan referensi harga kamu bisa menggunakan aplikasi taksi online seperti Uber atau Careem. Berdasarkan kedua aplikasi tersebut didapatkan referensi harga sekitar SR 60 – 65 untuk ke Masjid menggunakan mobil ke sedan atau LMPV.
*Images 1 and Featured captured from Exploring With Fikri.