kaabah view

Cara Umroh Mandiri Tanpa Travel – Apa Saja Persyaratannya dan Berapa Biayanya?

Akhir-akhir ini umroh mandiri sedang menjadi topik pembicaraan karena ternyata banyak yang tertarik untuk bisa bepergian ke dua kota suci Mekkah dan Madinah tanpa bantuan travel dengan alasan fleksibilitas waktu dan budget.

Sebelumnya, dibenak orang Indonesia termasuk penulis sendiri ketika ingin melakukan perjalanan umroh, yang terpikir adalah perjalanan ke negara Arab Saudi dengan bantuan biro travel.

Namun ternyata perjalanan ke Arab Saudi termasuk untuk umroh bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan travel, seperti layaknya bepergian ke negara-negara lainnya. Semua kebutuhan perjalanan dilakukan secara mandiri, seperti pengurusan visa, pemesanan tiket pesawat, hotel dan transportasi.

Hal ini bisa dilakukan karena adanya perubahan visi Kerajaan Saudi untuk lebih terbuka kepada negara lain dengan mendatangkan lebih banyak wisatawan. Kemudian didukung oleh berubahnya regulasi di Saudi sendiri yang memperbolehkan jenis visa apapun untuk melakukan umroh di Kota Mekkah dan berziarah di Kota Madinah.

Tahapan Persiapan Umroh Mandiri

Jika kamu ingin merencanakan umroh mandiri pastikan untuk mempersiapkan segala kebutuhan baik saat di tanah air maupun di Arab Saudi. Sehingga perjalananmu menjadi lancar tanpa hambatan.

Kali ini saya akan menjelaskan lebih detil tentang apa saja persiapan yang musti kamu perhatikan sebelum berangkat secara berurutan sehingga mudah dipahami.

Menyiapkan Paspor

Syarat pertama sebelum berangkat keluar negeri pastinya adalah paspor. Sebuah dokumen resi yang berfungsi sebagai identitas kita sebagai WNI yang diakui secara internasional. Tidak ada itu paspor khusus umroh, kita hanya perlu sebuah paspor biasa berwarna hijau yang bisa kita gunakan juga kenegara lain.

Ada beberapa ketentuan sebelum paspormu bisa kamu gunakan untuk masuk ke Arab Saudi. Yang pertama, masa berlaku paspor harus lebih dari 6 bulan saat berangkat. Jadi, jika waktu keberangkatan mepet ada baiknya untuk melakukan penggantian paspor.

Yang kedua, nama dalam paspor minimal 2 kata. Ini merupakan ketentuan dari pemerintah Kerajaan Saudi, dan menjadi syarat untuk pengajuan visa. Tidak perlu menambah nama asli sampai ke pengadilan, cukup menambahkan nama orang tua di halaman endorsement paspor.

Baca: Cara membuat paspor dewasa dan anak untuk perjalanan umroh mandiri.

Sebagai tambahan, jika kamu pergi bersama anak dibawah 18 tahun pastikan paspornya memuat nama orang tua pada halaman endorsement. Memastikan hal ini berguna untuk menghindari permasalahan saat pemeriksaan imigrasi ketika di Indonesia maupun saat di luar negeri.

Booking Tiket Pesawat

Tahapan selanjutnya adalah mencari tiket pesawat untuk penerbangan ke Arab Saudi. Ada banyak maskapai penerbangan yang melayani rute dari Indonesia menuju Arab Saudi, meskipun kebanyakan harus transit terlebih dahulu ke negara asal maskapai.

Penerbangan langsung tanpa transit yang bisa dipesan oleh umum sampai saat ini hanya dari Maskapai Saudia Airlines dan Garuda Indonesia. Maskapai lain sebenarnya juga ada, seperti Lion Air, Batik Air dan Citilink namun semuanya merupakan pesawat charter/sewa yang hanya bisa dipesan oleh biro travel umroh.

Baca: Pilihan maskapai penerbangan untuk perjalanan umroh mandiri dan harganya.

Harga tiket sangat bervariasi dan fluktuatif yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti maskapai yang digunakan, tanggal keberangkatan, season dan lainnya. Namun untuk penerbangan dari Jakarta (CGK) ke Jeddah, biasanya harga mulai dari 12 jutaan untuk tiket pulang pergi.

Untuk menghemat budget kamu bisa membandingkan harga tiket dari beberapa Online Travel Agent (OTA) sekaligus dengan bantuan dari platform agregator tiket pesawat seperti Skyscanner.

Baca: Cara menggunakan Skyscanner untuk mendapatkan tiket pesawat umroh murah.

Platform ini akan membantumu mencari harga terbaik dari semua penerbangan terjadwal yang melayani rute ke kota-kota di Arab Saudi dari kota di Indonesia yang kamu inginkan.

Pengajuan Visa

WNI pemegang Paspor Indonesia diwajibkan untuk memiliki visa sebelum bisa masuk ke seluruh wilayah di Arab Saudi. Jika kamu bepergian dengan biro travel maka urusan dokumen persyaratan ini akan diselesaikan oleh mereka.

Untuk umroh mandiri, kamu bisa menggunakan jenis visa apapun selama visa tersebut memperbolehkanmu untuk masuk ke wilayah Kerajaan Saudi. Untuk seorang muslim, semua jenis visa bisa untuk masuk ke Mekkah dan melakukan ibadah umroh.

Ada beberapa jenis visa yang bisa digunakan bagi WNI, namun yang paling umum digunakan untuk melakukan perjalanan umroh mandiri adalah visa umroh dan visa turis.

Untuk mendapatkan visa umroh kita masih membutuhkan bantuan orang lain yang mempunyai akses ke muassasah (penyelenggara umroh). Visa umroh saat ini tidak sulit untuk didapatkan, banyak yang menawarkan di media sosial maupun marketplace.

Baca: Beberapa jenis visa untuk umroh mandiri ke Arab Saudi dan harganya.

Syarat untuk mendapatkan visa umroh pun cukup mudah, hanya scan paspor dan bukti tiket pesawat yang sudah terkonfirmasi. Pengajuan visa ini baiknya dalam 2-3 minggu sebelum tanggal keberangkatan.

Sedangkan visa turis, kamu bisa mengajukannya melalui kantor layanan visa terdekat di kotamu. Visa ini cukup banyak persyaratannya dan lebih mahal. Tapi cocok untuk yang suka bolak-balik ke Saudi, karena berlaku 1 tahun dan multiple entry.

Baca: Contoh cara mendapatkan visa turis Arab Saudi secara online.

Siskopatuh

Untuk yang berangkat umroh mandiri dengan visa umroh disarankan untuk melengkapi perjalanannya dengan Siskopatuh yang berupa ID card dengan barcode. ID card ini berisi identitas, nama travel, tempat hotel di Mekkah/Madinah, dan nomor kontak.

Meskipun bukan merupakan syarat untuk bepergian ke Arab Saudi. Namun terkadang pihak imigrasi di bandara keberangkatan menanyakannya. Khususnya jika kamu berangkat dari bandara di Indonesia langsung ke Jeddah/Madinah.

Siskopatuh diterbitkan oleh pihak travel dengan PPIU, dan kamu biasanya dipesan bersamaan ketika kamu mengajukan pembuatan visa umroh. Jadi, tidak sulit untuk mendapatkannya.

Baca : Siskopatuh untuk umroh mandiri, bagaimana mendapatkannya dan berapa harganya.

Vaksin dan Buku Kuning

Persyaratan vaksinasi untuk perjalanan umroh dan haji kerap berubah-ubah, umroh terakhir saya di 2023 tidak ada persyaratan vaksin, baik untuk vaksin meningitis maupun vaksin covid.

Namun pertengahan Juli 2024, pihak Kerajaan Arab Saudi memberlakukan kembali kewajiban vaksin meningitis untuk jamaah umroh berusia diatas 1 tahun. Nantinya, buku kuning yang berisi riwayat vaksin akan di cek saat di Bandara.

Persyaratan ini tentu membuat panik mereka yang akan berangkat dalam hitungan hari. Karena tidak semua rumah sakit menyediakan vaksin ini dan biasanya vaksin ini diberikan 14 hari sebelum tanggal keberangkatan.

Jadi, jika ada rencana umroh dalam waktu dekat ada baiknya untuk mendapatkan vaksin meningitis ini meskipun mungkin nantinya ketentuan ini dicabut. Karena pemberlakukan peraturan vaksin juga bisa berubah-ubah secara mendadak.

Vaksin meningitis yang beredar di Indonesia umumnya berlaku selama 3 tahun, jika lebih dari itu kamu akan diwajibkan untuk mendapatkan vaksinasi ulang sebelum berangkat umroh maupun haji.

Pemesanan Hotel

Umroh mandiri artinya kamu juga memesan sendiri akomodasi hotel selama tinggal di dua kota suci. Untungnya, pemesanan hotel di Saudi juga sudah bisa dilakukan lewat online dengan bantuan berbagai platform Online Travel Agent (OTA).

Kamu bisa menggunakan berbagai platform OTA global seperti Agoda, Booking.com, Expedia bahkan platform dari hotel itu sendiri seperti platform All Accor dan Hilton Honor.

Baca: Beberapa pilihan aplikasi pemesanan hotel untuk umroh mandiri.

Ada tantangan tersendiri saat kamu memesan sendiri hotel di Saudi. Yaitu adanya kemungkinan dibatalkannya pesanan saat tiba disana. Berdasarkan teman-teman saya, hal ini kerap terjadi untuk hotel-hotel di dekat pelataran Masjidil Haram seperti di kompleks Abraj Al Bait atau Royal Clock Tower.

Meskipun jarang terjadi, kamu bisa melakukan beberapa langkah preventif agar pesanan kamar hotel aman sampai kedatanganmu. Seperti memilih tipe pembayaran yang tepat, datang pada hari yang tepat dan melakukan konfirmasi dan lain-lain.

Baca: Cara menghindari pembatalan reservasi hotel di Mekkah dan Madinah saat umroh.

Umroh mandiri terkadang bisa menjadi lebih hemat karena kita bisa memaksimalkan kapasitas kamar hotel yang kita tempati. Beberapa (dan mungkin sebagian besar) hotel disana masih memperbolehkan jumlah orang yang menginap lebih banyak dari yang dipesan. Seperti pesan kamar untuk 2 orang namun yang menginap 3 orang.

Saya sendiri pernah mengalaminya saat umroh saya yang terakhir dengan memasukkan anak-anak saya yang dibawah 12 tahun dan pihak hotel mengijinkan.

Beberapa teman-teman saya di komunitas juga pernah meminta ijin untuk memasukkan 2 orang dewasa tambahan dan hotel masih memperbolehkan. Yang penting sebagai tamu, kita harus meminta ijin dahulu ke resepsionis.

Baca: Mengisi Kamar Hotel dengan Jumlah Tamu Lebih Banyak dari yang Dipesan.

Penjemputan Bandara dan Transportasi

Saat kamu umroh mandiri tentunya kamu harus mempersiapkan penjemputanmu sendiri dengan alat transportasi pilihanmu. Dua bandara yang biasa digunakan adalah Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah dan Bandara Internasional Mohammad Bin Abdulaziz di Madinah.

Persiapan penjemputan bandara adalah hal yang sangat penting, khususnya jika kamu masuk Saudi dengan visa umroh. Karena jika tidak siap transportasi sebelum mendarat di Bandara Jeddah maupun Bandara Madinah, ada kemungkinan kamu akan dikenakan denda oleh petugas nusuk.

Baca: Cara menghindari denda dari petugas nusuk saat tiba di Bandara.

Kamu bisa menggunakan jasa taksi penjemputan bandara. Contoh provider taxi service yang saya dan teman-teman gunakan adalah Haramain Transport dan Hujjaj Travel.

Alat transportasi populer lain saat umroh mandiri adalah Kereta Cepat Haramain. Lokasi stasiun berada di Terminal 1 Bandara Jeddah, kalau pesawatmu turun di Terminal Haji kamu bisa naik shuttle dahulu ke Terminal 1.

Baca: Jadwal, harga dan cara pesan sendiri tiket kereta api cepat Haramain.

Kemudian untuk transportasi untuk bepergian saat di dua kota suci Mekkah dan Madinah, kamu bisa memanfaatkan layanan bus, taksi konvensional yang resmi serta aplikasi taksi online.

Ada beberapa layanan taksi online di sana, namun yang paling populer adalah aplikasi Careem, Uber dan Bolt. Kami gunakan layanan taksi online untuk perjalanan jarak dekat. Untuk perjalanan jarak jauh dari Mekkah ke Madinah misalnya, kamu bisa gunakan layanan bus dari Darb Alwatan.

Baca: Berbagai pilihan transportasi selama Umroh mandiri di Mekkah dan Madinah.

Muthawif


Ibadah umroh memiliki syarat, rukun, larangan dan tata cara ibadahnya sendiri. Semuanya bisa dipelajari secara mandiri, karena menurut saya tidak terlalu sulit untuk dipelajari secara otodidak. Bagi yang pernah umroh dengan travel sebelumnya pasti tahu hal ini.

Namun bagi kamu yang tidak percaya diri untuk melakukan ibadahnya sendiri, kamu bisa memesan jasa seorang muthawif. Biasanya tugas seorang muthawif adalah membimbingmu menjalankan ibadah umroh di area Masjidil Haram. Dan itu hanya berlangsung beberapa jam saja.

Selama saya umroh mandiri tidak pernah menggunakan jasa muthawif, karena ilmu-ilmu dari umroh sebelumnya yang bersama travel berupa buku panduan, masih saya ingat dan praktekkan dengan baik.

Uang saku

Karena kita berangkat umroh mandiri artinya semua pengeluaran 100% kita atur sendiri. Mulai dari makan sehari-hari, jajanan, transportasi, oleh-oleh dan lain-lainnya.

Tidak ada nominal pasti berapa yang harus kamu bawa, karena kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Tidak perlu membawa uang tunai atau cash terlalu banyak. Saat berangkat bawa mata uang rupiah seperlunya sebagai pegangan karena bisa ditukar ke riyal saat di Saudi, bila perlu.

Baca: Uang saku saat umroh, berapa yang harus disiapkan?.

Saya pribadi lebih senang langsung tarik tunai mata uang riyal di ATM bank lokal Arab Saudi, menggunakan ATM dari rekening berbagai bank di Indonesia yang saya miliki. Rate lebih bagus daripada menukar di money exchange, jadinya lebih hemat.

Baca: Penggunaan kartu ATM Bank Indonesia untuk tarik tunai dan transaksi di Arab Saudi.

Kelebihan dan kekurangan umroh mandiri

Umroh mandiri memiliki plus dan minusnya sendiri, tidak semua orang mau dan bisa melakukannya. Berikut ini beberapa pros dan cons berdasarkan pengalaman saya sendiri:

Kelebihan

  • Pemilihan waktu yang fleksibel.
    Kita bisa menentukan sendiri kapan akan berangkat, serta menentukan sendiri berapa lama kita di sana. Dengan visa umroh dan turis, kamu bisa tinggal di negara ini selama 90 hari atau 3 bulan.
  • Biaya perjalanan yang lebih hemat.
    Ada beberapa hal yang bisa membuat umroh mandiri menjadi lebih hemat seperti pemesanan akomodasi hotel dan tiket pesawat yang lebih murah saat promo.
  • Mengatur itinerary sendiri
    Tidak perlu lagi berkumpul dan saling menunggu orang lain di lobby untuk city tour atau kegiatan lainnya. Bisa full seharian tidur di hotel atau jalan-jalan saat mood saja. Sangat mendukung untuk mereka yang introvert.
  • Pengalaman baru
    Pengalaman yang didapatkan saat traveling ketempat baru khusus keluar negeri tidak akan maksimal jika kamu berangkat dengan bantuan orang lain yang mengatur ini itu. Experience akan lebih berkesan jika kamu melakukan semuanya sendiri.

Kekurangan

  • Kendala bahasa untuk komunikasi
    Arab Saudi tentunya masyarakatnya berbahasa Arab, namun sebagian mereka sudah bisa Bahasa Inggris meskipun kurang lancar. Saya tidak bisa Arabic, English pun hanya intermediate. Tapi, tidak ada masalah komunikasi disana, karena pakai bahasa isyarat pun mereka paham.
  • Bisa jadi lebih mahal
    Jika kita tidak cermat dalam pemesanan tiket pesawat dan penginapan. Maka jatuhnya bisa lebih mahal. Rajin cek naik turunnya harga tiket dan hotel secara berkala dan membelinya saat ada promo merupakan salah satu solusinya.
  • Mencari makan sendiri
    Jika bersama travel semua kebutuhan makan 3 kali sehari biasanya sudah di sediakan di restoran hotel. Untuk umroh mandiri, kamu harus mencarinya sendiri. Untungnya, kamu tidak akan pernah kesulitan mencari restoran di sekitar dua masjid suci.

Umroh Mandiri Cocok untuk Siapa?

Umroh mandiri bukan untuk semua orang, karena tidak semua mau dan berani untuk melakukannya. Menurut saya, perjalanan umroh mandiri lebih ditujukan untuk beberapa tipe orang berikut ini.

Sudah memiliki pengalaman keluar negeri sebelumnya.

Bukan merupakan syarat mutlak karena ada teman saya di komunitas yang menjadikan umroh mandirinya sebagai pengalaman pertama keluar negeri. Dan tidak ada masalah yang berarti saat disana.

Namun pengalaman bepergian ke luar negeri bisa menjadi nilai plus dan meningkatkan rasa percaya diri saat pergi tanpa travel. Karena biasanya tidak asing dengan semua proses di bandara dan imigrasi.

Sudah pernah umroh sebelumnya.

Pernah melakukan ibadah umroh sebelumnya meskipun bersama travel akan sangat membantu. Khususnya untuk mengetahui syarat, rukun dan larangan ibadah umroh.

Pengalaman orang yang sudah pernah umroh juga berguna untuk membantu saat di berada Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dan seluk beluk kedua masjid suci yang sangat luas tersebut. Tidak perlu semua orang yang berangkat harus mempunyai pengalaman ini, cukup satu orang saja saya kira sudah bisa membimbing yang lainnya.

Memiliki keberanian dan mau belajar.

Sebenarnya jika memiliki poin ini, maka dua poin sebelumnya bisa dikesampingkan. Semuanya proses perjalanan sampai pelaksanaan ibadah umroh bisa dipelajari dari pengalaman orang lain yang kita kenal maupun informasi dari media online baik itu berupa tulisan blog, maupun video di sosial media.

Biaya Umroh Mandiri Tanpa Travel

Banyak member baru di komunitas kami yang pertanyaan pertamanya sekitar biaya untuk melakukan perjalanan ini, contohnya, umroh mandiri itu habis berapa?

Ini saya dan teman-teman maklumi karena kami tahu ini merupakan salah satu faktor yang paling menentukan keputusan seseorang untuk melakukan perjalanan ibadah ini.

Jadi, di perjalanan umroh mandiri itu kamu bisa mengotak-atik sendiri biaya yang akan kamu keluarkan, sesuai dengan maksimum anggaran yang telah kamu miliki.

Sebagai contoh, pengalaman dari seorang teman dengan keluarganya (2 dewasa dan 2 anak) yang melakukan umroh mandiri selama 15 hari di akhir Bulan Syawal 1445 H / 2024 berangkat dari Medan.

Total biaya yang mereka keluarkan untuk berempat sekitar Rp 88.735.000, dan jika dihitung perorang menjadi sekitar Rp 22.185.000 per orang. Dengan budget sperti ini sudah mendapatkan hotel yang mostly hotel bintang 5 dan sangat dekat dengan masjidil Haram dan Nabawi.

Baca: Pengalaman umroh mandiri akhir bulan Syawal 1445 H / 2024 – Saudia Airlines via Malaysia.

Selain itu, juga ada pengalaman dari saya sendiri yang berangkat satu keluarga (2 dewasa dan 2 anak juga) umroh di bulan Ramadhan 2024 (1445 H) kemarin.

Dimana dia menghabiskan biaya perorangnya sebesar Rp 25.000.000 selama 15 hari. Bulan Ramadhan harga hotel sangat tinggi, namun saya masih bisa menginap di hotel bintang 4 dengan biaya seperti itu.

Baca: Pengalaman Umroh Mandiri Ramadhan 2024 – Singapore Airlines start Surabaya.

Jika kamu merasa biaya tersebut masih tinggi, kamu bisa mengganti beberapa komponen seperti cari tiket saat promo, memesan hotel atau penginapan yang dibawah standar hotel berbintang, kemana-mana naik bus umum dan beberapa penghematan lainnya.

Itulah salah satu keunggulan dari umroh mandiri, kamu bisa mengatur sendiri fasilitas apa yang kamu inginkan sesuai dengan budget yang kamu miliki.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top