Melakukan umroh mandiri terkadang memberikan kesan dan tantangan tersendiri. Selain harus melakukan perencanaan perjalanan sendiri, mereka juga harus menghadapi sendiri jika ada tantangan yang datang.
Salah satu tantangan saat umroh mandiri yang banyak dialami beberapa teman dari komunitas yang saya ikuti adalah mereka dihampiri oleh petugas nusuk dan diberikan beberapa pertanyaan saat ngin melanjutkan perjalanan keluar dari Bandara di Jeddah maupun Madinah.
Ciri-ciri petugas nusuk yang biasa ditemui di Bandara biasanya memakai rompi cokelat dengan tulisan nusuk. Terdapat juga logo yang sama dengan logo aplikasi nusuk yang kita gunakan untuk mendapatkan ijin masuk Raudhah di Masjid Nabawi.
Kenapa didatangi Petugas Nusuk?
Dari informasi yang saya dapatkan dari muthawif saya waktu itu, petugas nusuk ini merupakan petugas resmi dari Arab Saudi yang bertugas membantu jamaah umroh yang baru datang dari Bandara Jeddah dan Madinah.
Di bandara, petugas nusuk biasanya berada setelah pintu keluar imigrasi bandara. Mereka akan melihat sekitar dan mencari sekiranya ada pengunjung yang membutuhkan bantuan seputar perjalanan umroh mereka.
Beberapa kondisi ini akan membuatmu didatangi oleh petugas:
- Kamu datang sendirian atau bersama rombongan kecil dan tanpa di dampingi tour leader atau muthawif.
- Terlihat bingung saat tiba di bandara.
- Baru ingin mencari atau memesan transportasi saat tiba di bandara, baik itu taksi online maupun taksi konvensional.
Apa yang terjadi terjadi ketika didatangi petugas?
Dari pengalaman beberapa teman pengalaman saya dan beberapa teman yang telah umroh mandiri, ketika petugas nusuk mendatangimu kamu akan diminta untuk menunjukkan visa yang kamu bawa. Mereka berbicara dalam bahasa Arab, namun terkadang campuran dengan Bahasa Inggris.
Jika visa yang kamu perlihatkan merupakan visa umroh, maka kamu akan ditanya tentang tujuanmu selanjutnya apakah ke Mekkah atau Madinah, kemudian mau pakai apa transportasimu selanjutnya dan rencana akan tinggal dimana.
Baca juga: Berbagai Jenis Visa untuk perjalanan Umroh Mandiri.
Ketika kamu terlihat bingung dan tidak bisa menjelaskan atau membuktikan jika kamu sudah punya transportasi untuk keluar dari bandara maka kamu akan diarahkan untuk menaiki bus atau mobil yang disediakan oleh petugas.
Denda dari Muasasah
Ketika kamu diarahkan untuk menaiki bus yang disediakan oleh petugas nusuk, kamu memang tidak akan ditagih sejumlah uang oleh petugas, maupun sopirnya nantinya.
Namun sebenarnya, setelah kamu naik bus itu ada pihak yang terkena denda. Yaitu muassasah, pihak yang menerbitkan visa umroh untukmu. Pihak muassasah tentunya tidak mau rugi, mereka akan memintamu membayar sejumlah denda yang mereka terima.
Kamu mungkin bertanya, kenapa harus didenda? Masih menurut muthawif yang menemani saya, menurut ketentuan disana, sebenarnya visa umroh dijual bersama dengan transportasinya atau bisa juga dikeluarkan bagi kelompok atau group yang sudah memiliki bus.
Namun masih ada muassasah yang bersedia membantu mengeluarkan visa meskipun untuk perseorangan. Seperti yang kita ketahui jenis visa ini sering digunakan untuk umroh mandiri.
Tips untuk menghindari denda
Untuk menghindari denda, maka sangat disarankan bagi mereka yang ingin umroh mandiri untuk memantapkan itinerary perjalanan umroh mereka. Berikut ini penjelasan lebih detilnya.
1. Sudah memiliki transportasi atau penjemputan dari Bandara
Sebelum berangkat pastikan kamu telah memesan jasa penjemputan dari bandara, kalau disana biasa disebut Taxi Service. Contoh provider taxi yang paling sering digunakan oleh jamaah umroh mandiri adalah Harmain Transport dan Hujjaj Travels.
Pastikan saat menjemput kamu, mereka sudah dilengkapi dengan surat jalan atau Tafwij. Karena sempat ada kasus jamaah tidak boleh menaiki mobil penjemputan karena tidak dilengkapi dengan Tafwij itu.
Baca juga: Pilihan Transportasi saat Umroh Mandiri di Arab Saudi.
Sebenarnya, selain penjemputan bandara, kamu juga bisa langsung menggunakan Kereta Cepat Haramain yang telah terintegrasi di satu tempat dengan Bandara Jeddah yang baru. Tunjukkan saja tiket kereta yang sudah di cetak ke petugas, Insyallah aman.
Baca juga: Kereta Cepat Haramain: Harga, Durasi dan Cara Pesan.
2. Tidak menunggu / berhenti terlalu lama di bandara
Setelah proses imigrasi di bandara selesai, kamu bisa langsung menuju ke tempat parkir dimana ada mobil yang menjemputmu menunggu atau sesuai dengan arahan sopir taksi yang kamu pesan.
Hindari terlalu lama menunggu di bandara, kecuali menunggu transportasi selanjutnya, seperti jam keberangkatan kereta.
3. Persiapkan bukti transportasi dan akomodasi
Untuk membuat mereka semakin percaya jika kamu telah “mampu” dan siap dengan perjalan umrohmu. Maka kamu perlu mempersiapkan beberapa bukti, seperti print out tiket kereta atau chat dengan sopir taksi penjemputan bandara yang telah kamu pesan sebelumnya.
Untuk berjaga-jaga, siapkan juga print out bukti pemesanan hotel selama di Mekkah dan Madinah. Karena terkadang mereka menanyakan hal ini.
4. Terlihat percaya diri, tidak bingung
Ketika petugas melihat kamu “mampu” untuk melakukan perjalananmu, mereka biasanya tidak akan memaksamu untuk memasuki mobil mereka.
Ini biasanya bisa dilihat dari kecakapanmu dalam menjawab pertanyaan mereka dan dari kesiapan bukti perjalanan, seperti booking taksi atau kereta, kemudian lokasi hotel dan lain-lain.
Jangan takut, tidak perlu fasih Bahasa Arab atau Inggris. Mereka tetap bisa paham meskipun kamu menggunakan Bahasa Inggris yang sangat dasar sekalipun.