Saat melaksanakan perjalan umroh tentu kita membutuhkan alat transportasi darat yang kita akan pergunakan untuk bepergian ke lokasi tujuan kita selanjutnya. Seperti saat kita tiba di bandara kita tentu membutuhkan transportasi untuk bisa ke hotel.
Jika kita melakukan perjalanan dengan travel kita tentu tidak perlu memikirkan hal ini karena semuanya telah di atur oleh pihak travel. Berdasarkan pengalamanku menggunakan jasa travel yang reguler, hampir semua travel menggunakan bus untuk bepergian, karena lebih efisien untuk rombongan.
Hal ini berbeda jika kamu ingin melakukan umroh mandiri yang semuanya harus dilakukan sendiri. Minimal sebelum berangkat kamu harus punya gambaran akan menggunakan alat transportasi apa selama disana.
Berikut ini beberapa alternatif alat transportasi yang bisa kamu manfaatkan saat perjalanan umroh di Mekkah dan ziarah di Madinah.
Taksi (Konvensional)
Angkutan umum ini sangat mudah ditemukan saat kamu berada di dua kota suci apalagi di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Taksi adalah angkutan umum yang umum di negara ini sehingga sangat mudah ditemukan di sekitar masjid atau tempat keramaian lainnya.
Ada dua jenis taksi yang sering aku temui di dua kota suci Mekkah dan Madinah, yang pertama adalah taksi resmi yang dilengkapi dengan argo meter yang dikemudikan oleh sopir resmi. Dan taksi non-resmi tanpa argo atau di Indonesia lebih dikenal dengan taksi gelap yang dikemudikan oleh penduduk sekitar (dan pendatang).
Ada perbedaan kedua jenis taksi ini, jika taksi resmi mempunyai branding berwarna pada body mobil dan dilengkapi dengan nomor seri. Sedangkan pada taksi non resmi mereka menggunakan mobil pribadi tanpa branding.
Saran saya pastikan untuk terlebih dahulu tahu berapa biaya untuk perjalananmu dengan aplikasi taksi online. Karena di taksi non-resmi biaya perjalanan tergantung negoisasi atau tawar-menawar, terkadang ada juga taksi resmi yang menggunakan sistem ini dan mengabaikan tarif yang ada di argometer
Taksi Online
Transportasi favorit saya saat umroh adalah taksi online, sangat cocok buat saya yang tidak jago tawar-menawar dan tidak bisa sama sekali bahasa arab. Tinggal buka smartphone, tentukan lokasi pick-up dan drop-off pesan dan tinggal menunggu.
Ada tiga aplikasi taksi online yang paling banyak di gunakan di Arab Saudi, ketiga aplikasi ini pun semuanya saya install saat berada di Arab Saudi karena cukup membantu. Berikut ini saya coba jelaskan satu persatu.
Uber
Kamu pasti familiar dengan aplikasi ini? Ya, kamu tidak salah ini adalah aplikasi ojek dan taksi online yang dulu pernah beroperasi di Indonesia sebelum akhirnya melebur bersama Grab pada 2018. Aplikasi ini sangat populer khususnya bagi pendatang, karena sudah banyak beroperasi di banyak negara.
Saya sendiri lebih sering menggunakan Uber untuk bepergian jarak pendek, tidak pernah ada masalah. Untuk metode pembayaran saya memilih dengan menghubungkan kartu debit lokal bank Indonesia.
Careem
Aplikasi taksi online asli dari Timur Tengah, populer untuk penduduk lokal dan pendatang dari sekitar Arab Saudi. Tersedia metode pembayaran dengan tunai dan non-tunai dengan kartu debit visa atau mastercard.
Bagi saya, aplikasi Careem ini cukup membantu saya ketika pesanan saya ditolak driver Uber atau ketika tidak driver tersedia. Jadi bisa menjadi alternatif ketika kamu mau pergi dari lokasi yang jauh dari area pusat kota.
Bolt
Saya dapat rekomendasi dari teman-teman tentang aplikasi, berdasarkan pengalaman mereka Bolt bisa diperhitungkan untuk dicoba karena harga yang ditawarkan terkadang lebih murah, meskipun memang ketersediaan driver masih terbatas.
Salah satu hal unik yang membedakan Bolt dengan yang lain adalah tersedianya layanan khusus perempuan, dimana pemesan akan dijemput oleh driver perempuan.
Bus
Ada beberapa jenis bus yang tersedia saat kamu melakukan umroh dan ziarah. Yang pertama adalah bus dengan rute dalam kota yang melayani mereka yang bepergian dalam jarak dekat. Contoh dari angkutan umum jenis ini adalah Makkah Bus dan Madinah Bus.
Untuk kamu yang umroh mandiri, kedua bus ini biasa dimanfaatkan untuk pergi ke tempat-tempat yang dekat dengan Masjidil Haram dan Nabawi. Seperti ke Masjid Aishah Tan’im untuk mengambil miqat, dari dan ke stasiun kereta cepat, membeli oleh-oleh atau keperluan lainnya.
Bus antar kota biasanya di gunakan oleh mereka yang bepergian dari bandara di Jeddah ke Mekkah dengan waktu tempuh sekitar 2 jam, Mekkah ke Madinah atau sebaliknya dengan waktu tempuh 4-6 jam.
Bus yang biasa digunakan dari Bandara Jeddah Terminal 1 (baru) ke Mekkah menggunakan Nothwest Bus yang tiketnya berada di samping aquarium. Untuk perjalanan antara kota Mekkah dan Madinah menggunakan armada bus dari Darb Alwatan.
Selain itu juga ada bus yang khusus untuk city tour, seperti di Hop-on Hop-off Bus yang ada di dekat Masjid Nabawi Kota Madinah. Bus double decker yang akan membawamu mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti Masjid Quba, Jabal Uhud, Masjid Qiblatain dan lainnya.
Kereta Cepat
Di Arab Saudi saat ini juga telah tersedia transportasi umum kereta kecepatan tinggi atau nama resminya Haramain High Speed Railway. Alat transportasi ini mampu mempersingkat waktu perjalananmu saat menuju ke Mekkah atau saat bepergian dari Mekkah ke Madinah atau sebaliknya.
Jika waktu perjalanan dengan menggunakan bus atau taksi dari Bandara Jeddah ke Mekkah membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam. Menggunakan kereta Haramain ini hanya butuh waktu 1 jam, sedangkan antara Madinah dan Mekkah yang normalnya 4-6 jam, dengan kereta hanya 2 jam saja.
Kereta ini sangat nyaman karena minim getaran meskipun berjalan dengan kecepatan tinggi. Kursi kelas ekonomi juga sudah cukup nyaman sehingga bisa membantumu untuk istirahat saat perjalanan.
Saya sendiri selama umroh selalu menggunakan alat transportasi khususnya untuk rute Madinah – Jeddah. Buat aku, meskipun harga tiketnya sedikit lebih mahal dari pilihan transportasi lainnya, tapi jauh lebih nyaman.
