Bagi mereka yang melakukan perjalanan umroh bersama travel uang saku sebenarnya hanya opsional saja. Karena umumnya, semua kebutuhan perjalanan sudah ditanggung oleh pihak travel, kecuali kebutuhan pribadi seperti belanja, oleh-oleh dan lain-lain.
Kemudian bagi mereka yang melakukan perjalanan umroh mandiri, semua pengeluaranmu selama di Arab Saudi. Selama di Jeddah, Mekkah dan Madinah semua kebutuhanmu kamu atur sendiri, mulai dari transportasi, penginapan dan makan sehari-hari.
Bagi sebagian besar orang Indonesia uang saku saat melakukan perjalaan umroh adalah yang wajib. Karena saat di dua kota suci kita pasti ingin jajan, kulineran, atau membeli oleh-oleh untuk keluarga dan saudara di rumah.
Berapa Uang Saku Umroh?
Bagi yang belum pernah melakukan perjalanan umroh sebelumnya pasti masih penasaran berapa sih uang yang harus dibawa saat umroh?
Sebenarnya ini tidak ada standar berapa uang yang seharusnya kamu bawa. Karena kebutuhan tiap orang pasti berbeda. Ada yang niatnya hanya ibadah, yang setiap hari rutenya hanya masjid dan hotel.
Ada juga yang kadang suka kuliner dan mencoba ragam jajanan dan makanan khas dari negara lain. Dan ada juga yang tipe suka keluar masuk mall untuk mencari oleh-oleh.
Namun sebagai tambahan wawasan, berikut ini saya coba jelaskan perkiraan berapa uang saku yang semestinya disiapkan berdasarkan berapa lama perjalan umrohmu. Ini berlaku hanya jika kamu melakukan perjalanan bersama travel ya.
Uang saku umroh selama 9 hari
Perjalanan umroh selama 9 hari, efektinya adalah 7 hari saja karena biasanya satu hari di awal dan satu hari di akhir merupakan perjalanan pulang-pergi.
Untuk uang saku untuk umroh 9 hari direkomendasikan antara Rp 4.000.000 – 6.000.000 tiap orang. Atau jika dikonversikan ke mata uang disana sekitar SR 1.000 – 1.400 Riyal Saudi.
Pengalamanku, dengan ini saya masih bisa jajan makanan setiap hari di seperti di Albaik, beli makanan ringan di Bindawood, beli abaya premium, beli souvenir untuk oleh-oleh selama di Mekkah dan Madinah.
Uang saku umroh selama 12 hari
Paket umroh dari travel yang paling umum selain 9 hari adalah perjalanan umroh 12 hari. Setelah dikurangi waktu perjalanan yang kurang lebih 2 hari maka waktu efektif biasanya sekitar 9 hari.
Karena hanya berbeda beberapa hari saja dengan paket umroh sebelumnya, maka untuk uang saku umroh 12 hari direkomendasikan antara Rp 5.000.000 – 8.000.000 untuk tiap orang. Jika di konversi Saudi Riyal menjadi SR 1.2000 – 1.600 saja.
Saya sendiri tahun 2023 lalu saat waktu umroh dengan durasi yang sama, membawa uang saku senilai tersebut saat pulang masih membawa kembalian yang cukup banyak.
Pengeluaran pribadai saat umroh
Berikut ini beberapa contoh pengeluaran pribadi jamaah umroh yang biasanya di beli saat di Mekkah dan Madinah yang di luar tanggungan dari pihak travel.
1. Makanan dan minuman
Makan atau jajan di luar restoran yang disediakan oleh hotel tempat menginap. Banyak orang yang masih mencari makanan diluar dengan berbagai alasan seperti bosan dengan menu retoran hotel dan kangen masakan tanah air.
Harga untuk makanan berkisar antara SR 15 – 30 per item untuk makanan yang berada di dalam food court mall. Bisa lebih murah jika kamu membeli di booth di pinggir jalan.
Untuk membeli jajanan atau makanan ringan saya biasa ke supermarket Bindawood yang setiap belanja kesana menghabiskan sekitar SR 75 – 150.
2. Laundry atau cuci baju.
Berguna bagi mereka yang membawa pakaian dalam jumlah terbatas dan tidak sempat cuci sendiri. Saya sendiri tidak mengeluarkan uang untuk laundry karena jumlah pakaian mencukupi dan hanya cuci pakaian dalam sendiri di kamar hotel.
3. Kartu SIM
Buat kamu yang ingin tetap terhubung dengan internet saat berada di Arab Saudi tapi lupa membeli paket roaming saat di Indonesia. Maka kamu harus membeli kartu SIM dari provider lokal disana.
Harga paket data berikisar SR 150 – 200 untuk provider STC dengan kuota 75 GB. Saya sendiri memilih membeli paket data roaming seperti dari providee TRI Indonesia yang hanya Rp 300.000 untuk 10 GB.
4. Souvenir dan oleh-oleh
Seperti yang berlaku secara umum dan sepertinya sudah menjadi budaya, jika setelah pulang dari perjalanan umroh seseorang harus membawakan oleh-oleh atau buah tangan dari tanah suci.
Oleh-oleh ini biasanya menjadi komponen terbesar dari total uang saku. Karena bisa terdiri dari beberapa jenis barang dan jumlah yang banyak. Contohnya seperti peralatan sholat (sajadah), gamis/abaya, souvenir dan lain-lain.
Saya sendiri biasanya hanya membeli beberapa buah item oleh-oleh yang asli dari Saudi. Selebihnya membelinya di pasar lokal di Indonesia karena harganya lebih murah dan titak membebani koper bagasi.
Penukaran uang Rupiah ke Saudi Riyal
Penukaran uang dari mata uang Rupiah ke Riyal bisa dilakukan saat kamu masih berada di Indonesia maupun saat kami sampai di Arab Saudi.
Di Indonesia penukaran biasanya di fasilitasi oleh pihak travel atau bisa juga tukar sendiri saat di bandara keberangkatan. Penukaran mata uang bisa juga dilakukan saat di Bandara, dan gerai-gerai money exchanger di dekat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Kalau saya sendiri, jujur tidak pernah membawa uang saku banyak saat berangkat umroh dengan travel. Saya hanya membawa sekitar Rp 1.000.000’an saja untuk dan selebihnya disimpan di kartu debit ATM.
Hampir semua transaksi pembelian selama di Mekkah dan Madinah memanfaatkan kartu debit online dari bank lokal Indonesia ini. Baca lebih lanjut di tulisan saya lain tentang penggunaan kartu ATM Indonesia di Arab Saudi.