Karena keutamaan dan pahalanya yang sangat besar, ibadah umroh di Bulan Ramadhan adalah salah satu impian banyak kaum muslim, termasuk saya dan keluarga. Angan-angan itu akhirnya kami coba wujudkan dengan memantapkan hati untuk berangkat umroh pada Ramadhan di tahun 2024 / 1445 H.
Ibadah umroh ini bukan merupakan umroh pertama kami sekeluarga, karena saya dan suami sudah pernah berangkat umroh sebelumnya dengan bantuan agen travel. Berbekal pengalaman tersebut, kami memberanikan diri mengajak dua anak kami untuk melaksanakan ibadah umroh secara mandiri.
Kali ini akan saya bagikan apa saja persiapan dan juga itinenary dari umroh mandiri di bulan Ramadhan. Mulai dari tiket pesawat, akomodasi, transportasi, makanan dan lain-lain. Semoga bisa membantu dan memotivasi kalian yang masih dalam tahap perencanaan.
Sebelum berangkat tentunya kita harus mempersiapkan segala kebutuhan untuk di Arab Saudi mulai dari tiket, identitas pribadi, dokumen-dokumen perjalanan, pemesanan akomodasi, transportasi dan lain-lain. Kali ini kami akan mencoba jelaskan apa saja persiapan kami.
Mempersiapkan Paspor
Paspor sudah kami miliki semenjak umroh pertama beberapa tahun yang lalu, namun anak-anak baru kami buatkan paspor sekitar 3 bulan sebelum keberangkatan.
Untuk paspor, pastikan masa berlaku lebih dari 6 bulan dan tercetak nama dengan minimal 2 kata, Alhamdulillah saya dan keluarga mempunyai nama 3 kata, jadi tidak ada masalah. Persyaratan ini ditentukan oleh Pemerintah Arab Saudi bagi semua orang yang ingin mendapatkan visa dan berkunjung ke negara mereka.
Baca juga: Proses pembuatan paspor untuk umroh, dewasa dan anak-anak.
Jika namamu atau anggota keluarga lain masih satu kata, kamu bisa melakukan penambahan nama pada halaman endorsement paspor yang bisa dilakukan dengan mengunjungi kantor imigrasi terdekat dengan membawa persyaratan yang mirip dengan syarat perpanjangan paspor.
Mencari Tiket Pesawat Murah Umroh Ramadhan
Seperti yang kita ketahui, tiket pesawat adalah salah satu komponen biaya terbesar dalam perjalanan ibadah ini. Jadi, sekitar bulan Desember 2023 kami memutuskan untuk memulai berburu tiket pesawat dengan harga hemat sesuai budget.
Kami sempatkan tiap beberapa jam ditengah aktifitas sehari-hari untuk memantau harga tiket yang fluktuatif. Kadang pagi harga tiket turun, eh siang uda naik lagi. Untuk memantau harga ini kita menggunakan layanan dari Skyscanner.co.id tanpa instal aplikasi lagi. Jadi, cukup buka browser seperti Chrome, Firefox atau Edge di ponsel maupun di laptop.
Setelah beberapa hari berburu dan berdiskusi kita akhirnya memutuskan untuk memilih terbang dengan Singapore Air (SQ). Karena pesannya cukup mepet dan di masa high season seperti Ramadhan, kami mendapatkan harga yang tidak terlalu murah, sekitar 48 juta untuk 4 orang.
Sebenarnya bisa saja memilih yang lebih murah tapi waktu transitnya yang sangat lama, yang sepertinya tidak cocok untuk kami yang membawa anak-anak.
Baca juga: Cara mencari tiket pesawat murah ke Arab Saudi dengan Skyscanner.
Penerbangan berangkat dari Surabaya ke Jeddah Pergi Pulang (SUB – JED dan JED – SUB) dengan transit di Bandara Changi Singapura selama maksimal 3 jam. Penerbangan ini adalah penerbangan codeshare antara Singapore Airlines dan Scoot dimana keduanya masih dibawah satu perusahaan.
Penerbangan dari Surabaya ke Singapure dan sebaliknya, menggunakan pesawat Singapore Airlines (SQ). Sedangkan rute Singapura ke Jeddah dan sebaliknya menggunakan pesawat Scoot (TR).
Pesawat dari SQ tentu lebih nyaman karena merupakan maskapai full servis, namun tidak terlalu buruk jika dibandingkan dengan Scoot yang merupakan Low Cost Carrier (LCC). Saya masih bisa mendapatkan makan satu kali dan banyak snack saat penerbangan, jadi tidak sampai kelaparan.
Baca juga: Pilihan Maskapai Penerbangan untuk umroh mandiri dari Indonesia.
Memesan Hotel di Madinah dan Mekkah
Mencari hotel di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk bulan Ramadhan adalah yang cukup sulit, apalagi dengan budget yang tidak terlalu besar.
Rata-rata harga kamar per-malamnya bisa naik 2x lipat, bahkan untuk hotel bintang 5 di dekat pelataran masjid harga kamarnya bisa naik 3-4x lipat dari harga normal.
Untuk hotel di Madinah, Alhamdulillah kami menginap di hotel yang cukup dekat dengan Masjid Nabawi dan bisa ditempuh jalan kaki beberapa menit saja.
Nama hotelnya Nozol Royal Inn Hotel yang merupakan akomodasi bintang 4. Tarif kamar cukup mahal saat memasuki bulan Ramadhan kali ini, sekitar 2,3 juta permalamnya, jadi untuk kami yang 6 malam di Madinah kami membayar total 14 juta.
Kemudian, karena alasan harga yang sangat tinggi, untuk di Mekkah kami memilih hotel yang sedikit jauh namun dengan fasilitas free shuttle. Pilihan kami jatuh pada Elaf Bakkah Hotel, akomodasi bintang 4 dengan tarif sekitar 1,8 juta permalamnya.
Karena di Mekkah kami menginap untuk 8 malam, jadi total biaya akomodasi hotel selama di kota suci ini kami mengeluarkan biaya sekitar 14 juta.
Baca juga: Cara menghindari pembatalan (cancellation) pemesanan hotel di Mekkah dan Madinah.
Mengajukan Visa Umroh Mandiri
Setelah tiket dan akomodasi sudah beres, selanjutnya adalah mendapatkan visa untuk mendapatkan kepastian bisa masuk ke Arab Saudi. Setelah membandingkan visa antara visa turis atau visa umroh, akhirnya kita membuat keputusan untuk pakai visa umroh saja.
Alasan memilih visa umroh karena persyaratan untuk membuatnya tidak terlalu rumit dan bisa di dapatkan dengan cepat. Syaratnya hanya memberikan tiket pulang-pergi dan bukti booking hotel selama di Arab Saudi.
Untuk mendapatkan visa jenis ini kita harus menemukan provider penerbit visa, dan Alhamdulillah kita mendapat referensi dari salah satu kenalan yang bisa membantu. Biaya pembuatan Visa Umroh selama Ramadhan sekitar $155 USD untuk tiap orang belum termasuk SISKOPATUH sekitar Rp250.000.
Untuk harga penerbitan visa bisa berbeda-beda, saya mendapat lebih murah karena membeli sebelum bulan Ramadhan.Oh iya, setelah visa terbit jangan lupa untuk cek validitas atau keaslian dari visa umroh tersebut dengan melakukan cek nomor visa. Panduan untuk cek visa bisa dibaca pada halaman ini.
Baca juga: Jenis-jenis visa Arab Saudi yang biasa digunakan untuk umroh mandiri.
Transportasi selama Umroh
Selama umroh Ramadhan secara mandiri kali ini, kami menggunakan beberapa alat transportasi yang berbeda seperti bis, kereta cepat dan taksi (termasuk taksi online), tergantung kemana tujuan kita.
1. Taksi Penjemputan Bandara
Apapun kendaraan sewa selama Arab Saudi biasanya disebut dengan taksi. Kami gunakan alat transportasi ini sebagai airport transfer karena bisa di booking sebelumnya saat masih di Indonesia, sehingga saat arrival di bandara Jeddah bisa langsung menuju tempat penjemputan tanpa menunggu terlalu lama.
Saat di Bandara kami sempat ditanya-tanya oleh petugas yang memakai rompi nusuk. Mereka menyapa dan menanyakan tujuan, menunjukkan visa. Karena kami sudah mempunyai jemputan bandara, mereka membiarkan kami menemui mobil di area parkir.
Layanan taksi dari perusahaan lokal disana, Harmain Transport. Mereka mempunyai beberapa armada seperti Toyota Camry, Innova, Hiace, Hyundai H1 sampai GMC. Kami memutuskan menggunakan H1 dengan tarif SR 700 atau sekitar 3 juta rupiah untuk rute Bandara Jeddah ke Hotel di Madinah.
Sebenarnya kami bisa memesan kendaraan yang lebih kecil yang tentunya lebih murah, namun karena barang bawaan yang cukup banyak dan supaya anak-anak bisa selonjoran selama kurang lebih 4 jam perjalanan, kita sepakat memilih kendaraan yang lebih lega saja.
2. Taksi Online
Ada beberapa aplikasi taksi online yang tersedia, seperti Uber, Careem dan Bolt. Pembayaran bisa menggunakan cash atau dengan kartu debit/kredit. Untuk mempermudah, kami install saja semua aplikasinya. Harga biaya perjalanan akan sesuai dengan yang tertera di aplikasi.
Pendaftaran/login bisa menggunakan nomor ponsel Indonesia, kecuali Bolt yang sepertinya baru bisa didaftarkan dengan nomor Saudi. Instal semua app ini berguna untuk perbandingan harga, dan untuk berjaga-jaga saat tidak mendapatkan driver atau pesanan ditolak.
Alat transportasi ini kami gunakan saat ingin berpergian dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Seperti dari stasiun kereta cepat ke hotel, dari hotel ke bandara untuk pulang, bahkan bisa membantu saat ketinggalan shuttle bus hotel saat di Mekkah.
3. Kereta Cepat Haramain
Ketika bepergian dari Madinah ke Mekkah kami menggunakan kereta cepat daripada alat transportasi lainnya seperti bis antar kota. Tidak lain karena jauh lebih cepat dan nyaman, bahkan jika dibandingkan dengan memesan taksi seperti saat kedatangan dari Jeddah ke Madinah, naik kereta cepat jatuhnya bisa lebih murah jika hanya empat orang dan masih bisa kebagian harga normal.
Untuk kereta cepat ini kami melakukan pemesanan sekitar 2 minggu sebelum berangkat, dan Alhamdulillah masih mendapatkan tarif normal, yaitu SR 172.50 tiap orang dengan diskon 50% (SR 86.25) untuk anak-anak 0-12 tahun. Jadi total biaya yang kami keluarkan untuk dengan rute Madinah ke Mekkah dengan kereta sekitar SR 517.50 atau sekitar Rp2.200.000 saja.
Baca juga: Harga dan cara pemesanan Kereta Cepat Haramain.
Pembelian Makanan Sehari-hari
Untuk makan termasuk untuk sahur dan berbuka selama di Mekkah dan Madinah kami selalu membeli di restoran sekitar hotel, masjid dan di food court yang terletak didalam mall. Menu-menu yang bisa ditemukan kebanyakan merupakan masakan Timur Tengah, namun kamu juga bisa menemukan menu Asia dan Western.
Harga rata-rata sama per menu yang kami pilih mulai dari SR 20 dan setiap kali makan kami menghabiskan rata-rata SR 75 untuk kami berempat dan sehari budget untuk makan sekitar SR 150. Total untuk kebutuhan makan dan jajan kami dan anak-anak selama 14 hari, kami mengeluarkan sekitar SR 2.200 atau kurang dari 10 juta.
Muthawif
Saat ini banyak teman-teman yang melakukan umroh mandiri menggunakan jasa muthawif bahkan jasa LA untuk perjalanan umroh mandirinya. Namun bagi kami, karena sudah pernah melakukan umroh sebelumnya, maka kami berdua merasa tidak perlu jasa-jasa tersebut.
Jadi, perjalanan kali ini murni mandiri, semuanya dilakukan sendiri. Berbekal dari ilmu-ilmu dan doa yang diberikan ustadz dari umroh sebelumnya, termasuk buku panduan dari travel yang ternyata masih bisa digunakan.
Uang Saku, Perlengkapan Umroh, dll
Yang terakhir ini bisa disesuaikan dengan kebutuhkan ya. Kalau kami berdua, tidak menyiapkan uang tunai Saudi Riyal (SAR) sama sekali dari Indonesia, hanya mengandalkan dua kartu debit (visa dan mastercard) serta uang rupiah kurang dari dua juta rupiah. Rencana awal memang akan mengambil tunai di ATM Bandara saat kedatangan.
Perlengkapan lain standar saja saat umroh seperti pakaian sehari-hari yang jumlahnya disesuaikan, kain ihram, peralatan elektronik, peralatan mandi, deterjen dan printilan-printilan lainnya yang tentunya bisa berbeda-beda bagi tiap orang.
Untuk akses internet selama di Arab Saudi, kami menggunakan kartu TRI dan XL dengan kuota paket 10GB yang cukup untuk dua minggu disana. Harga paket roaming kartu TRI Rp300.000 sedangkan XL Rp350.000. Total yang kami keluarkan sekitar Rp1.250.000 untuk akses internet 4 orang.
Rincian Biaya Umroh Mandiri Ramadhan 2024
Bagi kami, umroh mandiri bukan hanya soal berapa biaya yang kami keluarkan. Tapi lebih ke pengalaman bepergian bersama keluarga dan fleksibilitas waktu.
Berikut ini rincian biaya umroh mandiri kami berempat yang terdiri dari dua dewasa dan dua anak, selama 15 hari di Bulan Ramadhan start dari Kota Surabaya.
- Tiket Pesawat PP Singapore Airlines Surabaya – Jeddah: Rp 45.615.000
- Visa Umroh dan Siskopatuh: Rp 11.000.000
- Hotel Madinah (6 malam) dan Mekkah (8 malam): Rp 28.450.000
- Konsumsi setiap hari termasuk jajanan: Rp 10.000.000
- Penjemputan Bandara Jeddah ke Madinah: Rp 3.000.000
- Kereta Cepat Madinah ke Mekkah: Rp 2.200.000
- Transportasi tambahan (Bus, Taksi Online, dll): Rp 2.000.000
Semua pengeluaran tersebut jika di total sekitar Rp 102.265.000,- untuk berempat. Jika di hitung biaya yang dikeluarkan perorang menjadi Rp 25.566.250 setiap orangnya selama 15 hari perjalanan umroh di Bulan Ramadhan. Pengeluaran tersebut belum termasuk oleh-oleh dan berbagai perlengkapan yang sudah disiapkan selama di Indonesia ya.
Menurut kami harga yang kami bayar tersebut sesuai dengan keinginan dan standar kenyamanan yang kami inginkan. Sebenarnya pengeluaran diatas bisa lebih murah lagi jika kamu melakukan beberapa hal berikut:
- Mendapatkan tiket pesawat dengan harga promo. Meskipun sulit, namun masih mungkin untuk didapatkan. Rajin cek harga dan sabar adalah kuncinya. Tiket promo biasanya dibawah 10 juta untuk penerbangan PP.
- Memesan hotel yang lokasinya lebih jauh dari Masjidil Haram dan Nabawi. Bahkan mungkin bisa mempertimbangan sewa room apartemen dan dar yang kalau disini disebut kos-kosan.
- Hindari kereta atau taksi dan hanya naik bus umum, khususnya untuk perjalanan jarak jauh seperti Madinah ke Mekkah.
Tips Umroh Mandiri di Bulan Ramadhan
Umroh di saat bulan Ramadhan penuh dengan keutamaan, seperti pahalanya yang sama seperti ibadah haji. Hal ini tentunya menjadi daya tarik bagi seluruh umat muslim diseluruh dunia sehingga kondisi dua masjid akan sangat padat.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan berdasarkan pengalamanku:
Ibadah umroh saat setelah Shalat Shubuh. Ibadah umroh bisa dilakukan kapan saja. Tentunya kami mencari waktu dimana jumlah orang yang tawaf di Kabah tidak terlalu banyak. Dan kami menemukan waktu itu setelah Shalat Shubuh, mungkin sebagian besar diantara mereka istirahat setelah i’tikaf di Masjidil Haram.
Berangkat ke Masjid lebih awal. Tidak hanya Masjid yang penuh saat ramadhan, tapi juga jalan menuju masjid. Jika hotel menggunakan shuttle bus, harus berangkat satu jam sebelumnya karena penuh dan jalan yang macet karena penutupan.
Tetap berada di sekitar masjid. Tidak kembali ke hotel untuk waktu shalat yang berdekatan seperti Dhuhur – Ashar dan Maghrib – Isya. Khusus untuk yang lokasi hotelnya jauh karena perjalanan ke hotel yang memakan waktu yang sangat lama.
Mempersiapkan bekal makanan. Membawa minuman dan makanan ringan untuk berbuka di Masjid. Jika kamu tidak ingin ketinggalan shalat berjamaah maka kamu bisa melakukan ini, karena ketika keluar masjid kamu kemungkinan untuk masuk kembali.